Banyak orang menganggap gigi ompong hanya berdampak pada kemampuan mengunyah atau estetika senyum. Padahal, kenyataannya lebih dari itu, efek gigi ompong bisa memengaruhi struktur wajah.
Ketika gigi hilang dan tidak segera digantikan, tulang rahang kehilangan penopangnya dan mulai menyusut secara perlahan. Inilah yang membuat wajah bisa terlihat berbeda, seperti lebih cekung, tirus, atau bahkan tampak lebih tua dari usia sebenarnya.
Pengaruh gigi ompong pada wajah biasanya tidak langsung terasa, namun akan terlihat seiring waktu jika dibiarkan tanpa perawatan.
Gigi ompong adalah kondisi hilangnya satu atau beberapa gigi dari rongga mulut, baik karena pencabutan maupun sebab alami. Untuk mencegahnya, penting memahami apa saja penyebab umum gigi ompong terjadi.
Gigi yang dibiarkan berlubang tanpa perawatan lama-lama bisa rusak hingga ke akar. Jika kerusakan sudah tidak bisa diperbaiki dengan tambalan atau perawatan akar, pencabutan menjadi satu-satunya pilihan dan akhirnya menyebabkan gigi ompong.
Infeksi jaringan penyangga gigi bisa membuat gigi menjadi goyang dan akhirnya tanggal.
Benturan keras akibat kecelakaan, olahraga, atau menggigit benda keras bisa menyebabkan gigi patah total dan harus dicabut, sehingga menimbulkan ruang kosong.
Seiring bertambahnya usia, kekuatan tulang rahang dan gigi bisa menurun. Jika tidak disertai perawatan yang baik, risiko gigi ompong pun meningkat, terutama pada lansia.
Pada sebagian orang, gigi susu bisa tanggal tanpa ada gigi permanen yang tumbuh menggantikannya. Ini menyebabkan kekosongan gigi permanen secara alami sejak remaja atau dewasa muda.
Memahami penyebab gigi ompong adalah langkah awal untuk mencegah dan mengatasi masalah ini sejak dini.
Mengabaikan gigi ompong dapat berdampak pada penampilan dan juga menimbulkan berbagai masalah kesehatan mulut jangka panjang. Semakin lama dibiarkan, kerusakan yang awalnya hanya pada satu titik bisa menyebar ke area lain dan memperparah kondisi rongga mulut secara keseluruhan.
Berikut beberapa efek gigi ompong yang bisa muncul jika tidak segera ditangani:
Setelah gigi hilang, tulang rahang tidak lagi mendapatkan rangsangan alami dari tekanan mengunyah. Akibatnya, tulang akan mengalami penyusutan (resorpsi tulang) secara bertahap. Ini membuat wajah tampak lebih tua, dan menyulitkan pemasangan gigi palsu di kemudian hari.
Gigi yang berada di sebelah gigi ompong akan cenderung miring atau bergeser ke ruang kosong. Ini bisa menyebabkan keluhan baru seperti nyeri rahang atau kesulitan mengunyah.
Bergantung pada lokasi gigi yang hilang, gigi ompong juga bisa memengaruhi kemampuan berbicara atau mengunyah makanan. Ini tentu berpengaruh pada cara makan hingga kepercayaan diri saat berbicara di depan umum.
Karena posisi gigi berubah, sisa makanan jadi lebih mudah terselip dan sulit dibersihkan. Hal ini meningkatkan risiko gigi berlubang, radang gusi, dan masalah periodontitis pada gigi-gigi yang masih ada.
Melihat berbagai efek gigi ompong tersebut, penting untuk tidak menunda penanganannya. Semakin cepat diganti, semakin mudah mencegah komplikasi lanjutan dan menjaga struktur wajah tetap ideal.
Kabar baiknya, gigi ompong bisa diatasi dengan berbagai solusi medis yang dirancang untuk mengembalikan fungsi dan estetika gigi secara menyeluruh.
Berikut beberapa pilihan solusi medis yang umum digunakan untuk menggantikan gigi ompong:
Ini adalah solusi paling ekonomis untuk mengisi kekosongan akibat gigi hilang. Gigi tiruan lepasan bisa digunakan untuk satu gigi (parsial) atau seluruh rahang.
Dental bridge adalah prostesis tetap yang mengisi celah gigi ompong dengan cara “menjembatani” dua gigi sehat di sampingnya. Prosedur ini cocok untuk pasien yang kehilangan satu atau dua gigi secara bersebelahan.
Implan gigi adalah solusi modern dan permanen yang paling mendekati struktur gigi alami. Implan ditanam langsung ke dalam tulang rahang, lalu dipasangi mahkota gigi di atasnya. Implan mampu mencegah penyusutan tulang dan menjaga kontur wajah tetap ideal dan sangat direkomendasikan untuk mengganti gigi ompong secara jangka panjang.
Dalam beberapa kasus, dokter bisa merekomendasikan kombinasi keduanya untuk kenyamanan dan efisiensi, terutama jika gigi yang hilang cukup banyak di beberapa titik rahang.
Menentukan solusi terbaik untuk gigi ompong harus disesuaikan dengan kondisi mulut, jumlah gigi yang hilang, dan preferensi pasien. Konsultasi dengan dokter gigi adalah langkah pertama yang wajib dilakukan agar bisa memilih metode paling ideal, baik dari sisi fungsional maupun estetik.
Sekilas terlihat sepele, tapi gigi ompong ternyata membawa dampak besar yang tidak boleh diabaikan. Lebih dari sekadar mengganggu fungsi mengunyah, efek gigi ompong bisa meluas ke berbagai aspek kesehatan mulut.
Bahkan, salah satu dampak yang paling mencolok adalah pengaruh gigi ompong pada wajah, seperti wajah tampak lebih tirus, kendur, atau terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.
Apabila mengalami gigi ompong atau melihat perubahan pada wajah akibat gigi yang hilang, jangan ragu untuk segera konsultasi ke dokter gigi. Di GiO Dental Care bisa mendapatkan perawatan yang tidak hanya memulihkan gigi, tapi juga mempertahankan struktur wajah agar tetap ideal.
sumber gambar: https://alexoldtowndental.com/
Blog Terbaru
Punya Gigi Retak, Ngilu, atau Berlubang Dalam? Spesialis Konservasi Gigi Bisa Bantu!
Wednesday, 23 April 2025 - 16:52:09
Berapa Biaya Perawatan Saluran Akar Gigi? Ini Estimasi di GiO Dental Care
Monday, 21 April 2025 - 10:05:39
Tambalan Gigi Tahan Berapa Lama? Cek Perbedaannya Berdasarkan Bahan
Wednesday, 16 April 2025 - 11:47:54
Scaling Gigi Berapa Bulan Sekali? Ini Rekomendasi dari Dokter Gigi GiO
Monday, 14 April 2025 - 11:11:16
Hasil Bleaching Gigi di GiO Dental Care: Lihat Transformasi Sebelum & Sesudah!
Friday, 11 April 2025 - 13:29:27
Konsultasikan dengan
Ahli Kami yang Terpercaya
Admin GIO Dental siap membantu memilihkan atau menjelaskan semua keluhan dan masalah gigimu.
Kami hadir di lokasi strategis untuk memastikan akses mudah ke perawatan gigi terbaik. Temukan cabang klinik kami terdekat dan nikmati layanan profesional untuk senyum sehat Anda.