Pernah nggak, kamu lagi asyik minum es kopi atau makan makanan manis, lalu tiba-tiba muncul rasa ngilu gigi yang menusuk?
Banyak orang mengira itu cuma reaksi sesaat, apalagi kalau kamu masih muda dan merasa gigi harusnya masih kuat-kuat saja. Padahal, gigi sensitif bisa menyerang siapa pun, termasuk anak muda usia 20-an hingga 30-an.
Rasa ngilu saat makan atau minum sebenarnya bukan hal yang bisa dianggap sepele. Dan jika tidak ditangani sejak awal, ngilu gigi ini bisa berkembang memicu masalah gigi lebih serius.
Gigi sensitif adalah kondisi ketika gigi terasa ngilu atau nyeri tajam secara tiba-tiba saat terkena rangsangan tertentu, seperti makanan dingin, panas, manis, asam, atau bahkan saat menghirup udara dingin.
Rasa ngilu gigi ini bisa ringan atau sangat mengganggu, tergantung seberapa dalam lapisan pelindung gigi mengalami kerusakan.
Di balik rasa ngilu tersebut, biasanya terjadi penipisan email (lapisan luar gigi) atau penurunan gusi yang menyebabkan dentin terbuka. Dentin memiliki saluran kecil yang terhubung langsung ke saraf gigi. Saat dentin terbuka, rangsangan dari luar bisa langsung mencapai saraf dan memicu rasa nyeri tajam.
Meskipun terasa sepele, ngilu gigi sebaiknya tidak diabaikan. Gigi sensitif bisa menjadi sinyal awal bahwa gigi atau gusi kamu sedang bermasalah dan butuh perhatian lebih.
Banyak orang mengira bahwa gigi sensitif hanya dialami oleh orang tua. Padahal, penyebab gigi ngilu bisa muncul sejak usia muda, bahkan di usia 20-an, terutama jika kebiasaan merawat gigi kurang tepat.
Berikut ini beberapa faktor yang sering jadi alasan kenapa gigi ngilu di usia muda:
Menggunakan sikat gigi berbulu kasar atau menyikat dengan tekanan berlebihan bisa mengikis email gigi secara perlahan dan menyebabkan gusi turun, membuka bagian akar gigi yang sensitif.
Suka minuman bersoda, kopi, atau lemon tea? Kandungan asamnya bisa mengikis enamel gigi secara bertahap dan meningkatkan risiko gigi ngilu.
Lubang kecil yang belum mencapai saraf bisa memicu ngilu saat terkena udara dingin atau makanan tertentu. Tanpa perawatan, kondisi ini bisa memburuk.
Whitening strips atau pasta gigi pemutih yang digunakan terlalu sering tanpa pengawasan bisa mempercepat penipisan lapisan pelindung gigi.
Menggertakkan gigi saat tidur atau stres bisa merusak struktur email dan membuat gigi lebih sensitif, meskipun tidak disadari secara langsung.
Peradangan ringan atau kebiasaan menyikat gusi terlalu keras bisa menyebabkan gusi sedikit “turun” dan mengekspos bagian akar gigi yang seharusnya tertutup.
Meskipun masih muda, bukan berarti bebas dari risiko gigi ngilu. Dengan mengenali penyebab gigi ngilu sedini mungkin, kamu bisa segera mengambil langkah pencegahan sebelum sensitifnya makin parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Kalau kamu sering mengalami ngilu gigi saat minum es, makan manis, atau sekadar menghirup udara dingin, itu bisa jadi tanda gigi sensitif yang perlu segera ditangani.
Jangan tunggu sampai makin parah, cara mengatasi gigi ngilu di usia muda sebenarnya cukup sederhana, asal dilakukan dengan konsisten dan tepat.
Berikut ini beberapa langkah yang bisa kamu terapkan untuk mengatasi gigi ngilu:
Pilih pasta gigi dengan kandungan seperti potassium nitrate atau stannous fluoride. Bahan ini membantu meredakan sensitivitas dengan menenangkan saraf di dalam gigi dan melapisi bagian dentin yang terbuka.
Kurangi konsumsi makanan dan minuman yang terlalu dingin, panas, asam, atau manis. Hindari juga makan secara langsung dari sisi gigi yang terasa ngilu.
Sikat gigi yang terlalu kasar atau teknik menyikat yang salah bisa memperburuk kondisi. Pilih sikat berbulu halus dan gerakkan dengan lembut, terutama di area dekat gusi.
Beberapa produk bleaching atau whitening bisa membuat gigi lebih sensitif, apalagi jika digunakan tanpa pengawasan dokter. Gunakan seperlunya atau konsultasikan dulu dengan dokter gigi.
Jika ngilu gigi tak kunjung hilang meskipun sudah mengganti pasta gigi dan menghindari pemicu, bisa jadi ada masalah lain seperti lubang kecil atau penurunan gusi. Pemeriksaan menyeluruh akan membantu menentukan perawatan terbaik.
Meskipun sebagian besar kasus ngilu gigi bisa ditangani dengan perawatan rumahan, ada kondisi tertentu yang perlu ditangani langsung oleh dokter gigi. Penanganan sejak dini bisa mencegah perawatan yang lebih rumit dan mahal.
Berikut tanda-tanda kamu perlu segera periksa ke dokter gigi:
Intinya, jangan menunggu ngilu gigi berubah jadi masalah serius. Jika kamu merasakan gejala yang terus-menerus atau semakin parah, segera periksakan ke dokter gigi agar bisa mendapatkan solusi yang tepat dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Ngilu gigi bukan hanya dialami oleh orang tua—anak muda pun bisa mengalaminya, bahkan di usia 20-an. Banyak kebiasaan sehari-hari yang jadi pemicu utama. Maka dari itu, penting untuk memahami kenapa gigi ngilu bisa terjadi, agar kamu bisa menghindari kebiasaan yang memperburuk kondisi.
Jika dibiarkan, gigi sensitif bisa makin parah dan mengganggu kenyamanan saat makan, minum, bahkan berbicara. Kabar baiknya, ngilu gigi bisa diatasi dengan langkah sederhana dan tentu saja rutin kontrol ke dokter gigi.
Jangan tunggu sampai ngilu berubah jadi nyeri hebat. Semakin cepat kamu mengatasi penyebabnya, semakin besar peluang gigi kembali sehat dan bebas ngilu dalam jangka panjang.
Blog Terbaru
Abrasi Gigi: Gigi Terkikis Perlahan Tanpa Disadari, Bahaya Nggak Sih?
Wednesday, 04 June 2025 - 16:49:21
Apakah Obat Sakit Gigi Bisa Menyembuhkan Total? Ini Kata Dokter
Friday, 30 May 2025 - 11:32:48
Gigi Berlubang Tapi Tidak Sakit, Perlu Ditambal?
Wednesday, 28 May 2025 - 10:40:14
Cara Memutihkan Gigi Secara Aman: Perawatan di Rumah vs Klinik
Monday, 26 May 2025 - 09:54:40
Kapan Gigi Anak Harus Dicabut? Jangan Asal Cabut, Ini Tandanya
Friday, 23 May 2025 - 10:07:05
Konsultasikan dengan
Ahli Kami yang Terpercaya
Admin GIO Dental siap membantu memilihkan atau menjelaskan semua keluhan dan masalah gigimu.
Kami hadir di lokasi strategis untuk memastikan akses mudah ke perawatan gigi terbaik. Temukan cabang klinik kami terdekat dan nikmati layanan profesional untuk senyum sehat Anda.