Abrasi Gigi: Gigi Terkikis Perlahan Tanpa Disadari, Bahaya Nggak Sih?

Wednesday, 04 June 2025 - 16:49:21

Pernah merasa gigi makin cekung di bagian lehernya atau tiba-tiba ngilu saat menyikat gigi? Bisa jadi itu adalah tanda abrasi gigi. Kondisi ini terjadi ketika lapisan luar gigi terkikis perlahan.

Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa gigi abrasi bisa berkembang tanpa gejala awal yang jelas, hingga kerusakannya sudah cukup parah.

Abrasi bukan hanya memengaruhi kenyamanan saat makan dan minum, tetapi juga bisa mengubah bentuk gigi dan menurunkan estetika senyum.

 

Apa itu abrasi gigi?

Abrasi gigi adalah kondisi ketika permukaan gigi, terutama di bagian leher gigi (dekat gusi), terkikis akibat gesekan yang berlangsung terus-menerus.

Tidak seperti gigi berlubang yang disebabkan oleh bakteri, abrasi terjadi karena faktor luar seperti menyikat gigi terlalu keras, menggunakan sikat berbulu kasar, atau kebiasaan buruk seperti mengunyah benda keras.

Pada tahap awal, gigi abrasi mungkin tidak menimbulkan rasa sakit. Namun jika dibiarkan, enamel yang menipis bisa membuat gigi menjadi lebih sensitif terhadap makanan dingin, panas, atau asam. Bentuk gigi pun bisa berubah, terlihat lebih cekung, tidak rata, atau lebih pendek dari biasanya.

Abrasi juga bisa memperburuk kondisi kesehatan mulut jika disertai dengan resesi gusi atau infeksi. Karena itu, penting untuk mengenali tanda-tandanya sedini mungkin agar kamu bisa mengambil langkah pencegahan dan perawatan yang tepat sebelum kerusakannya semakin dalam.

 

Penyebab umum abrasi gigi

Agar bisa mencegah abrasi gigi, penting untuk memahami apa saja penyebab utamanya. Berikut ini beberapa pemicu gigi abrasi yang paling sering terjadi:

1. Menyikat gigi terlalu keras

Tekanan berlebih saat menyikat gigi justru dapat merusak lapisan enamel, terutama di area leher gigi yang lebih tipis. Apalagi jika dilakukan dengan gerakan horizontal kasar.

2. Sikat gigi berbulu kasar

Sikat gigi yang keras memang terasa “bersih”, tapi justru mempercepat proses pengikisan enamel.

3. Pasta gigi abrasif

Beberapa pasta gigi pemutih mengandung partikel abrasif yang bisa mengikis permukaan gigi jika digunakan terlalu sering.

4. Kebiasaan mengunyah benda asing

Menggigit ujung pensil, kuku, atau membuka kemasan dengan gigi dapat menyebabkan gesekan dan tekanan yang merusak enamel.

5. Pemakaian alat gigi yang tidak sesuai

Misalnya penggunaan tusuk gigi logam atau alat pembersih yang tajam juga bisa mempercepat terjadinya abrasi gigi jika tidak digunakan dengan benar.

6. Faktor pekerjaan atau hobi tertentu

Pekerja yang sering terpapar debu logam atau zat abrasif, misalnya tukang kayu atau tukang las, lebih berisiko mengalami gigi abrasi akibat paparan partikel halus yang terus-menerus.

 

Perbedaan abrasi dan abfraksi gigi

Banyak orang mengira bahwa semua bentuk kerusakan di leher gigi adalah abrasi gigi, padahal ada kondisi lain yang serupa namun berbeda penyebabnya, yaitu abfraksi. Untuk memahami perawatan yang tepat, kamu perlu tahu perbedaan abrasi dan abfraksi gigi secara mendasar.

Abrasi gigi terjadi karena faktor mekanis dari luar, seperti menyikat gigi terlalu keras atau kebiasaan menggigit benda keras. Biasanya, abrasi ditandai dengan lekukan berbentuk cekung di area leher gigi yang terkena gesekan berulang.

Sementara itu, abfraksi gigi disebabkan oleh tekanan atau gaya berlebih dari dalam, terutama akibat kebiasaan menggertakkan gigi (bruxism) atau tekanan gigitan yang tidak merata.

Abfraksi menyebabkan retakan kecil atau kerusakan struktural pada gigi, sering kali juga di area leher gigi, namun bentuknya lebih tajam atau bersudut.

Perbedaan lainnya terletak pada lokasi dan pola kerusakannya:

  • Abrasi gigi cenderung terjadi di sisi luar gigi, terutama yang sering disikat.

  • Abfraksi bisa terjadi di gigi manapun yang menerima tekanan berlebih, meskipun tidak disikat dengan agresif.

Membedakan keduanya penting agar dokter bisa memberikan perawatan yang tepat, seperti penyesuaian gigitan untuk abfraksi atau edukasi teknik menyikat gigi yang benar untuk abrasi.

 

Cara mengatasi abrasi gigi

Kalau kamu merasa ada lekukan di leher gigi atau mulai sering merasakan ngilu saat menyikat gigi, bisa jadi kamu mengalami abrasi gigi. Kabar baiknya, kondisi ini bisa diatasi asal segera ditangani sebelum makin parah. Berikut beberapa cara yang umum dilakukan untuk mengatasi gigi abrasi:

1. Konsultasi dan pemeriksaan ke dokter gigi

Langkah pertama yang paling penting adalah memeriksakan kondisi gigi ke dokter. Dokter akan menentukan tingkat keparahan abrasi gigi dan memilih perawatan yang sesuai, mulai dari perawatan ringan hingga tambalan estetik.

2. Tambalan gigi estetik

Jika gigi abrasi sudah membentuk cekungan yang dalam dan menyebabkan ngilu, dokter biasanya menyarankan penambalan menggunakan bahan komposit agar bentuk gigi kembali normal dan mengurangi sensitivitas.

3. Gunakan sikat gigi dan pasta gigi khusus

Ganti sikat gigi kamu dengan yang berbulu lembut dan pilih pasta gigi yang diformulasikan khusus untuk gigi sensitif.

4. Perbaiki teknik menyikat gigi

Hindari gerakan menyikat horizontal yang terlalu keras. Gunakan gerakan melingkar dan tekanan ringan agar gigi tetap bersih tanpa merusak enamel.

5. Hindari kebiasaan yang merusak

Stop membuka botol dengan gigi, menggigit kuku, atau mengunyah benda asing. Semua kebiasaan ini bisa mempercepat abrasi, bahkan pada gigi yang sebelumnya sehat.

6. Gunakan pelindung gigi (mouthguard)

Jika abrasi disebabkan oleh bruxism (kebiasaan menggertakkan gigi), dokter mungkin akan merekomendasikan mouthguard untuk digunakan saat tidur.

Mengatasi abrasi gigi bukan cuma soal perawatan, tapi juga perubahan gaya hidup dan kebiasaan. Semakin cepat kamu bertindak, semakin besar peluang untuk mempertahankan struktur gigi alami dan mencegah komplikasi lain yang lebih serius.

 

Tips mencegah abrasi gigi sejak dini

Walaupun terlihat sepele, abrasi gigi bisa berkembang secara perlahan dan tanpa gejala berarti hingga akhirnya menimbulkan rasa ngilu, perubahan bentuk gigi, hingga gangguan fungsi kunyah.

Nah, berikut ini beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mencegah abrasi gigi sejak dini:

  • Gunakan sikat gigi berbulu lembut
  • Perhatikan teknik menyikat gigi
  • Hindari penggunaan pasta gigi abrasif
  • Hindari kebiasaan menggigit benda asing
  • Rutin periksa ke dokter gigi
  • Gunakan pelindung gigi jika diperlukan

Dengan langkah-langkah sederhana tapi konsisten ini, kamu bisa menjaga kekuatan dan bentuk alami gigi, serta terhindar dari risiko abrasi gigi di masa depan.

 

Kesimpulan

Abrasi gigi adalah masalah kesehatan mulut yang sering terjadi tanpa disadari, namun bisa berdampak besar jika dibiarkan. Proses terkikisnya enamel akibat gesekan atau tekanan dari luar ini membuat gigi abrasi menjadi lebih sensitif, rentan rusak, dan secara estetika juga bisa mengganggu penampilan.

Meskipun terlihat ringan di awal, abrasi gigi sebaiknya tidak diabaikan. Jika kamu sudah melihat tanda-tanda seperti lekukan pada gigi atau rasa ngilu saat menyikat, segera konsultasikan ke dokter gigi agar tidak berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

Ingat, merawat gigi bukan hanya soal kebersihan, tapi juga soal mempertahankan struktur dan fungsinya untuk jangka panjang. Jangan tunggu sampai gigi abrasi mengganggu aktivitasmu sehari-hari, lebih baik mencegah sekarang daripada menyesal nanti.

 

 

Konsultasikan dengan

Ahli Kami yang Terpercaya

Admin GIO Dental siap membantu memilihkan atau menjelaskan semua keluhan dan masalah gigimu.

Lokasi Strategis

Dekat dengan Anda

Kami hadir di lokasi strategis untuk memastikan akses mudah ke perawatan gigi terbaik. Temukan cabang klinik kami terdekat dan nikmati layanan profesional untuk senyum sehat Anda.

  1. Klinik Gigi Jogja GiO Dental Care Babarsari
  2. Klinik Gigi Jogja GiO Dental Care Jalan Kaliurang
  3. Klinik Gigi Jogja GiO Dental Care Godean
  4. Klinik Gigi Jogja GiO Dental Care Seturan
  5. Klinik Gigi Jogja GiO Dental Care Ambarukmo
  6. Klinik Gigi Jogja GiO Dental Care Gejayan
Yogyakarta (6)
Magelang (2)
Next
Semarang (1)
Jember (1)
Bali (2)