Kebanyakan orang fokus menjaga gigi biar tetap putih dan sehat, tapi sering lupa kalau gusi juga punya peran penting.

Padahal, gigi tanpa gusi yang kuat ibarat rumah tanpa pondasi. Salah satu masalah yang sering muncul tapi jarang disadari adalah gusi turun atau dalam istilah medis disebut resesi gusi.

Kondisi ini bikin garis gusi bergeser ke bawah (atau ke atas pada rahang atas), sehingga bagian akar gigi mulai terlihat.

Awalnya mungkin hanya bikin gigi tampak lebih panjang, tapi lama-lama bisa memicu rasa ngilu, gigi sensitif, bahkan gigi goyang kalau dibiarkan.

Masalahnya, banyak orang tidak sadar kalau kebiasaan kecil sehari-hari justru bisa mempercepat terjadinya resesi gusi.

Apa itu gusi turun?

Singkatnya, resesi gusi adalah kondisi ketika jaringan gusi bergeser ke bawah (atau ke atas untuk gigi rahang atas), sehingga akar gigi jadi lebih terekspos.

Penurunan gusi bisa terjadi perlahan-lahan, sering tanpa gejala awal yang jelas. Banyak orang baru sadar setelah gigi terlihat lebih panjang atau sering merasa sensitif saat minum dingin maupun panas.

Kalau dibiarkan, resesi gusi bisa memicu masalah serius, mulai dari gigi goyang sampai risiko kehilangan gigi.

Jadi, memahami apa itu gusi turun adalah langkah pertama buat lebih peduli sama kesehatan gusi.

Dengan begitu bisa lebih waspada terhadap kebiasaan-kebiasaan kecil yang ternyata bisa jadi penyebabnya.

5 kebiasaan sehari-hari yang bisa bikin gusi turun

Kadang tidak sadar kalau hal-hal kecil yang dilakukan setiap hari justru jadi penyebab gusi turun. Nah, berikut ini lima kebiasaan yang perlu kamu waspadai:

1. Menyikat gigi terlalu keras

Banyak orang berpikir semakin keras sikat gigi makin bersih, padahal itu salah besar. Tekanan berlebih bisa bikin enamel terkikis dan gusi iritasi sampai akhirnya turun.

2. Mengabaikan flossing

Sisa makanan yang nyelip di sela gigi kalau tidak dibersihkan bisa berubah jadi plak, lalu karang gigi. Plak dan karang ini salah satu penyebab gusi turun yang paling umum.

3. Merokok atau vaping

Zat kimia dalam rokok memperlambat aliran darah ke gusi. Akibatnya, gusi jadi lebih rapuh dan gampang mengalami penurunan.

4. Menggertakkan gigi (bruxism)

Tanpa sadar, banyak orang sering menggertakkan gigi saat tidur atau stres. Tekanan berlebih ini bikin gusi tertekan dan lama-lama bisa bergeser.

5. Jarang scaling karang gigi

Karang gigi yang dibiarkan menumpuk bisa mendorong gusi turun. Rutin scaling tiap 6 bulan adalah cara paling efektif buat cegah masalah ini.

Intinya, menjaga gusi tetap sehat bukan cuma soal rajin sikat gigi, tapi juga menghindari kebiasaan yang jadi pemicu.

Kalau memiliki salah satu kebiasaan di atas, mulai sekarang coba dikurangi, ya.

Cara mencegah & merawat gusi supaya tetap sehat

Kabar baiknya, gusi turun bisa dicegah kalau kamu punya kebiasaan yang tepat sejak dini.

Bahkan kalau sudah ada tanda awal resesi gusi, perawatan sederhana bisa bantu memperlambat atau menghentikan perburukannya. Kuncinya ada di rutinitas harian dan kontrol rutin ke dokter gigi.

Beberapa langkah praktis yang bisa kamu lakukan:

1. Gunakan sikat gigi berbulu lembut
2. Rajin flossing setiap hari
3. Rutin scaling karang gigi
4. Hentikan kebiasaan merokok
5. Perhatikan tanda-tanda awal resesi gusi
   
   

Intinya, menjaga kesehatan gusi itu nggak kalah penting dari menjaga kesehatan gigi. 

Dengan kebiasaan yang benar, kamu bisa mencegah resesi gusi dan mempertahankan senyum sehat untuk jangka panjang.

Penutup

Masalah gusi turun sering muncul tanpa disadari, padahal dampaknya bisa serius kalau dibiarkan.

Ingat, resesi gusi bukan cuma soal penampilan, tapi juga menyangkut kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan.

Kabar baiknya kondisi tersebut bisa mencegahnya dengan langkah sederhana. Semakin cepat kamu aware, semakin mudah juga menjaga gusi tetap sehat.

📍 Kalau merasa ada tanda-tanda gusi turun atau resesi gusi, jangan tunggu makin parah. Yuk, periksa kondisi gusi kamu di GiO Dental Care.

Dengan dokter berpengalaman dan perawatan modern, kamu bisa mendapatkan solusi tepat untuk menjaga gigi dan gusi tetap kuat dalam jangka panjang.